Selasa, 29 Maret 2022

15. 3 Voltage Buffer

15.3 Voltage Buffer




1. Tujuan [kembali] 

  1. Untuk mengetahui pengertian dari Voltage Buffer
  2. Untuk Mengetahui Rangkain Voltage Buffer
  3. Untuk Mengetahui Fungsi  dari Voltage Buffer
  4. Memahami Cara kerja dari voltage buffer

2. Alat dan Bahan [kembali]

1. Op-Amp

    Operational Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau Operational Amplifier sering disebut juga dengan Penguat Operasional.

    Op-Amp umumnya dikemas dalam bentuk IC, sebuah IC Op-Amp dapat terdiri dari hanya 1 (satu) rangkaian Op-Amp atau bisa juga terdiri dari beberapa rangkaian Op-Amp. Jumlah rangkaian Op-Amp dalam satu kemasan IC dapat dibedakan menjadi Single Op-Amp, dual Op-Amp dan Quad Op-Amp. Ada juga IC yang didalamnya terdapat rangkaian Op-Amp disamping rangkaian utama lainnya.

    Rangkaian Op-Amp memiliki dua input (masukan) yaitu satu Input Inverting dan satu Input Non-inverting serta memiliki satu Output (keluaran). Sebuah Op-Amp juga memiliki dua koneksi catu daya yaitu satu untuk catu daya positif dan satu lagi untuk catu daya negatif. Bentuk Simbol Op-Amp adalah Segitiga dengan garis-garis Input, Output dan Catu dayanya seperti pada gambar dibawah ini. Salah satu tipe IC Op-Amp yang populer adalah IC741.


2. Resistor

           

         Resistor merupakan salah satu komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk  membatasi arus yang mengalir pada suatu rangkaian dan berfungsi sebagai teminal antara dua komponen elektronika. Tegangan pada suatu resistor sebanding dengan arus yang melewatinya (V = I.R). 

3. Ground

Ground atau pertanahan adalah bagian dari Peralatan Listrik rumah. Namun kebanyakan dari masyatrakat Indonesia sudah terbiasa menyebut pertanahan atau gruonding ini dengan kata arde.
Ground atau arde pada instalasi listrik berguna sebagai pencegah terjadinya kontak antara makhluk hidup dengan tegangan listrik yang terekspos akibat terjadi kegagalan isolasi. Ground dalam rumah Anda terpasang dengan dua macam, yaitu untuk instalasi listrik rumah dan instalasi penangkal petir.Grounding Memiliki simbol seperti gambar di bawah ini :

 

           

4. Battry



Spesifikasi

Input voltage: AC 100~240V / DC 10~30V

Output voltage: DC 1~35V

Max. input current: DC 14A

Charging current: 0.1~10A

Discharging current: 0.1~1.0A

Balance current: 1.5A/Cell Max

Max. discharging power: 15W

Max. charging power: AC 100W / DC 250W

Jenis batre yg didukung: LiFe, Lilon, LiPo 1~6S, LiHv 1-6S, Pb 1-12S, NiMH, Cd 1-16S

Ukuran:126x115x49mm

Berat:460gr

5. Kapasitor



6. Transistor NPN


3. Dasar Teori [kembali]

Sirkuit penyangga tegangan menyediakan sarana untuk mengisolasi sinyal input dari beban olehmenggunakan panggung yang memiliki penguatan tegangan satu, tanpa pembalikan fasa atau polaritas,Gambar 15.13 menunjukkan op-amp yang terhubung untuk menyediakan operasi penguat buffer ini.Tegangan keluaran ditentukan oleh dan bertindak sebagai rangkaian ideal dengan impedansi masukanyang sangat tinggi dan impedansi keluaran yang rendah.

    Gambar 15.14 menunjukkan bagaimana sinyal input dapat diberikan ke dua output terpisah. Itu
keuntungan dari koneksi ini adalah bahwa beban yang dihubungkan pada satu output tidak memiliki (atau
sedikit) berpengaruh pada keluaran lainnya. Akibatnya, output di-buffer atau diisolasi dari
satu sama lain

Contoh:


4. Prinsip Kerja [kembali]

    Rangkaian buffer adalah rangkaian yang menghasilkan tegangan output sama dengan tegangan inputnya.dalam hal ini seperti rangkaian common colektor yaitu berpenguatan = 1.Fungsi dari rangkaian buffer pada peralatan elektronika adalah sebagai penyangga, dimana prinsip dasarnya adalah penguat arus tanpa terjadi penguatan tegangan.Rangkaian buffer yang dibangun dari sebuah operational amplifier (op-amp),dapat dibuat dengan sangat sederhana.rangkaian buffer dari op-amp menjadi sangat sederhana karena tidak diperlukan komponen tambahan pada konfigurasi buffer non-inverting.

6. Example [kembali]

1.  Tentukan output untuk rangkaian Gambar 15.10 dengan komponen R1 MΩ, R1 100 kΩ, R2 50 kΩ, dan R3 500 kΩ.
Solusi :

Outputnya terlihat sebagai perbedaan V2 dan V1 dikalikan dengan faktor penguatan 20.


2. Tentukan tegangan keluaran untuk rangkaian Gambar 15.12.
Solusi :

                     Tegangan keluaran yang dihasilkan dapat dinyatakan sebagai

 Tegangan keluaran yang dihasilkan terlihat sebagai perbedaan dari dua tegangan masukan

7. Problem [kembali]

1.   Hitung tegangan keluaran untuk rangkaian Gambar. 15.51 dengan masukan V1 40 mV rms dan V2 20 mV rms.
Solusi:



2.  Tentukan tegangan keluaran untuk rangkaian Gambar 15.53.


Solusi:


8. Contoh Soal [kembali]    

 1. Tentukan tegangan output pada rangkaian Gambar dibawah !

        a.2,5 V
        b. -2,5 V
        c. 3,5 V
        d.-3,5 V


solusi:

2. Sebuah penguat op-amp non inverting dengan penguatan 15 kali,jika sumber tegangan 15 volt dan         Vin= 3 V,maka menghasilkan tegangan output sebesar?


a.      45 V

b.      50 V

c.       65 V

d.      85 V

e.       90 V


Jawaban : A

Vout    = A x Vin

            = 15 x 3

            = 45 V


9. Video [kembali]




10. Link Download[kembali]

Rangkaian  klik disini
Video 1 klik disini
Video 2 klik disini
Datasheet klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAHAN PRESENTASI UNTUK PRAKTIKUM uP & uC 2023 Oleh : Farrel Luis Fadhlika NIM. 2110952049   Dosen Pengampu : Dr. Darwison, S. T., M. T. ...